Kalian....beginilah cerita...Nukilan entah sape-sape

Aduh lucunya negara ini,
kalian rampas sunsidi kami,
entah ke mana dibawa lari
kalian beritahu,
wang mesti dicatu, kita menuju maju....

kalian kata: jika kita rela..
semua menderita, habis harta negara...

kalian berbahasa: bukan barang naik harga
cuma subsidi turun sahaja.....

kami orang desa, mungkin tidak pandai
kira berjuta juta......
begitu juga orang kecil kota, mungkin tiada
sedemikian harta......

jika kalian tipu sebegitu,
biasanya kami diam selalu
tapi dapatkah kami dibohongi,
tetang suapan saban hari?

apakah yang kami akan beritahu,
kepada anakku di sekolah

papa semakin parah?
wang semakin lelah?

jika semalam berlauk
hari ini cuma berkuah...

kerana kerajaan kita sedang susah?
maka subsidi kita terpaksa diserah....

jika semalam kau makan sepinggan, hari ini separuh
kerana barang makin angkuh, wang papa makin rapuh...

apa yang dapat dibisik pada anak berkopiah ke madrasah
makananmu sayang sebahagiannya sudah hilang.....

jika mereka bertanya siapa yang bawa lari
kepada siapa patut kami tunding jari?
jangan nanti mereka membenci pertiwi.....
akibat pencuri harta rakyat maehaen ini....

atau kami jadi insan curiga...

kami beritahu: cuma subsidi sahaja yang kurang?
tiada apa yang hilang, nanti akan datang wang melayang....

dengar sini wahai yang tidak memijak bumi:
pernahkah  kalian mengitipi kehidupan kami....

pernah kalian ngerti makna derita dan susuh hati...
kami yang semput bagai melukut di kota kedekut....


kami yang bekerja hingga senja di desa yang makin terseksa
bertarung nyawa dan masa , menghitung setiap belanja

pernahkah kau merasa?
rumah bocor yang lanjut usia....

baju dan kasut anak yang koyak
tinggal dalam rumah yang berasak asak
siang kami sebak, malam kami sesak

sedang kalian manusia angkasa...
istana permata dibina, kereta berjuta dirasa...
elauan di serata, dari isteri sehingga seluruh keluarga...
hidangan istimewa , konon meraya kemakmuran negara..

tapi kami masih disini...diteratak ini..
denga lauk semalam.....
dengan hidangan yang tidak bertalam...
dengan rumah yang suram....
dengan rumah yamg hampir padam....

tiada istana lawa...tiada kereta berharga....
tiada layanan diraja....tiada baju bergaya
tiada kediaman menteri..tiada hidangan vip..
tiada persen disana sini..tiada bahagian anak bini..

tiba tiba kalian kata: kamilah beban negara..
aduh celaka bahasa yang kalian guna...
kalian yang belasah , kami yang bersalah
kalian buat untung, hutang kami tanggung...
kalian mewah berlimpah, kami suasah parah
kalian hilang wang...
poket kami yang terbang...
kalian bina istana, rumah kami jadi mangsa...
kalian makan isi,
kami jadi abdi..

lantas, kalian rampas lagi subsidi...
ke mana wang itu pergi nanti?

jika kalian berhati suci,
wajib berganti buat kami...
jika tidakpun buat gula konon merbahaya..
mengapa tidak beras diturun harga?

tapi entah berapa kali janji
konon: nanti kami ganti, kami ganti...
 hari demi hari, ceritanyapun tidak berbunyi lagi..
kami terus termanggu disini....
kalian juga yang nikmati..
kami hanya menggigit jari...

kembalikanlah kepada harta negara...
jangan hanya kalian sahaja yang merasa....


Riuh BRIM[07.03.17 09:40]

AJAIBNYA NEGARA KU INI

Terkesima dgn Luahan hati

Ajaibnya negara ku ini,
Segala2 nya ada,
Tetapi tetap tak sekaya mana,
Petrol, emas, getah, kelapa sawit di mana-mana,
Namun hidup rakyat tetap merana.

Ajaibnya negara ku ini,
Kasino megah di puncak bukit,
Kilang arak besar di tepi lebuhraya,
Pelacur laris di ibu kota,
Rasuah dan salah guna kuasa berleluasa,
Malaysia masih negara Islam model,
Katanya patut dicontohi umat sedunia.

Ajaibnya negara ku ini,
Sedang ramai diberhentikan kerja,
Rakyat diminta berjimat-cermat,
Belanjawan dipotong supaya hemat,
Ditambah pula gaji menteri dan yang berhormat.

Ajaibnya negara ku ini,
Politik sentiasa agenda utama,
Sedang ekonomi menyesakkan semua,
Orang politik sibuk merebut kuasa,
Yang sedang memimpin diturunkan segera,
Pagi bermusuh petang bersaudara,
Senja bersama malam berseteru pula.

Ajaibnya negara ku ini,
Jerawat artis di muka depan akhbar,
Artis berkahwin siaran langsung di tv,
Artis putus tunang berebut liputan media,
Inovasi teknologi di universiti tiada yang peduli.

Ajaibnya negara ku ini,
Dalam dunia ini ada tujuh keajaiban,
Negara ku kini menjadi yang kelapan...

                  Prof. Hamza al-Qola'ie

Komentar

Postingan populer dari blog ini

P2 bab 3

BEPANG DAN SEJARAH KULINARI

PULAU DUYUNG ADALAH LIDAH NEGERI TERENGGANU